RUANG PUBLIK UNTUK DIFABEL: “RUANG KITA, RUANG MEREKA”
Kondisi cacat atau tidak normal seringkali dianggap sebagai sebuah kekurangan yang menyebabkan ketidakmampuan seseorang dalam melakukan aktivitasnya. Difabel “diferent ability people” memunculkan pemikiran bahwa dengan kondisi fisik yang berbeda, para penyandang cacat juga masih dapat melakukan aktivitas namun dengan cara dan pencapaian yang berbeda.
Arsitektur merupakan sebuah produk desain yang erat kaitannya dengan indra penglihatan kita. Kebanyakan orang dapat merasakan pengalaman ruang dalam sebuah arsitektur dengan hanya menggunakan indra penglihatan. Mengambil tema “Architecture Without Sight”, kita diajak untuk mencoba merancang bagi kaum tuna netra agar mereka dapat merasakan ruang yang dibentuk dari sebuah arsitektur tanpa menggunakan indra penglihatan.
TIMELINE
12 maret 2014 | pembukaan sayembara | |
29 maret 2014 | technical meeting | |
19 april 2014 | batas pendaftaran | |
19 april 2014 | pengumpulan karya | |
26 april 2014 | penjurian tertutup | |
17 mei 2014 | penjurian terbuka | |
17 mei 2014 | pameran karya |
JURI
- Ir. Budi Faisal. M. Arch, MLA, Ph. D, IAI
- DR. Christina Gantini, ST, MT, IAI
- Georgeus Budi Yulianto, ST, IAI
- Dr. Firmansyah, ST, MT, IALI
- pihak Wyata Guna (dalam konfirmasi)
HADIAH
juara 1 | Sertifikat + IDR 7.000.000 | |
juara 2 | Sertifikat + IDR 4.000.000 | |
juara 3 | Sertifikat + IDR 3.000.000 | |
harapan 1 | Sertifikat + IDR 800.000 | |
harapan 2 | Sertifikat + IDR 500.000 |
info lengkap kunjungi : www.paradesc.com
Posted In: Kompetisi Arsitektur